PERSIAPAN PEMBELAJARAN SMPN 15 KOTA CIREBON DI ERA PANDEMI COVID-19
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring (online) memberikan banyak manfaat, misalnya meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi untuk para pesertadidik.

SAAT wabah COVID-19 ini muncul seluruh aktivitas manusia dibatasi, termasuk kegiatan pembelajaran—baik di jenjang sekolah dasar sampai jenjang pembelajaran mulai menerapkan kegiatan belajar dari rumah. Hal ini dilakukan guna membatasi penyebaran virus yang masif. Kebijakan belajar dari rumah mulai diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 setelah menteri pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Seluruh pimpinan di setiap daerah yang terdampak, diminta untuk menghentikan aktivitas kegiatan akademik seperti pembelajaran secara tatap muka. Sebagai tindak lanjut dari surat edaran tersebut seluruh kepala daerah juga diminta untuk mengeluarkan kebijakan tentang proses pembelajaran secara daring bagi siswa. Oleh karenanya semua sekolah di Indonesia melakukan penyesuaian terhadap kebijakan ini dalam merubah seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
Tantangan pembelajaran Daring Saat Ini
Proses pembelajaran secara daring dinilai sebagai tantangan baru di dalam era revolusi industri 4.0, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan ditahun ini Indonesia secara resmi baru mengeluarkan kebijakan pendidikan yang secara spesifik merespon tuntutan revolusi industri 4.0, dengan kebijakan yang disebut dengan merdeka belajar. Program ini membuka ruang sangat luas bagi siswa untuk menentukan sendiri bidang-bidang pembelajaran yang menjadi fokus dan minatnya. Selain itu, program ini juga dapat mendorong siswa tidak hanya melakukan pembelajaran di dalam kelas tapi juga pada masyarakat.
Di saat seperti sekarang ini model pembelajaran berbasis digital telah dimaksimalkan secara masif hampir diseluruh Indonesia. Meskipun juga model ini terbilang belum secara menyeluruh menjangkau lapisan sosial bawah yang ada di masyarakat. Karena pada dasarnya model pembelajaran ini juga mempunyai syarat yang harus di penuhi yakni akses terhadap informasi digital. Untuk itu jika ditinjau dari akses terhadap teknologi digital, tidak semua siswa mempunyai akses yang sama. Menurut Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Whisnu Triwibowo menilai pembelajaran online berpotensi memicu ketimpangan sosial yang berdampak pada kualitas pembelajaran siswa.
mudah-mudahan dengan sistem pembelajaran secara daring ini orang tua siswa mampu memberikan dukungan kepada anak-anak nya baik secara moril dan materi sehingga kegutan pembelajaran daring ini dapat berjalan sesuai harapan kita semua, serta dengan pembelajaran daring ini dapat meminimalisir penyebaran covid-19 yang ada di kota cirebon khusus nya di lingkungan sekolah SMPN 15